Edukasi Pelestarian Lingkungan – Pendidikan memainkan peran penting dalam membangun keyakinan, pemahaman, dan perilaku ekologis manusia. Timbulnya berbagai kerusakan alam, banjir, tanah longsor dan krisis lingkungan hidup lainnya tidak lepas dari aktivitas manusia yang sudah melampaui batas.
Perilaku buruk terhadap alam kini menjadi ancaman yang semakin nyata. Bencana alam, polusi udara, krisis air, dan tenggelamnya wilayah-wilayah kecil dan pulau-pulau merupakan bukti nyata dampak perilaku buruk manusia.
Baca juga: 6 Daftar Program Sekolah Ramah Lingkungan yang Inspiratif
Padahal, menjaga dan merawat lingkungan merupakan hal yang wajib bagi setiap manusia. Hal ini disebabkan karena lingkungan mempengaruhi manusia, dan sebaliknya manusia mempengaruhi lingkungan. Jika lingkungan hidup rusak maka manusia juga ikut rusak, baik secara fisik maupun non fisik.
Menjaga lingkungan tidak hanya sekedar membuang sampah pada tempatnya saja, namun lebih dari itu permasalahan lingkungan hidup sangatlah kompleks dan sangat memerlukan kesadaran dari setiap individu untuk saling menjaga. Dalam hal ini, pendidikan tentang pelestarian lingkungan hidup merupakan salah satu cara kita dapat menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan hidup sedini mungkin.
Berikut informasi lebih lanjut mengenai pentingnya pendidikan lingkungan hidup lengkap dengan penjelasannya, telah dirangkum merdeka.com melalui media.neliti.com dan berbagai sumber lainnya pada Selasa (18/07/2022).
Penyebab Kerusakan Lingkungan
Sebelum mengetahui pentingnya edukasi mengenai pelestarian lingkungan hidup, ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu mengenai penyebab kerusakan lingkungan itu sendiri. Berikut penyebab kerusakan lingkungan hidup dan penjelasannya:
1. Perilaku Manusia
Manusia memandang lingkungan hidup sebagai sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan sesuai keinginan dan kepentingannya sendiri. Kegiatan eksploitasi yang dilakukan secara terus menerus tanpa adanya upaya konservasi akan menimbulkan kerusakan lingkungan. Selain itu, rendahnya kesadaran setiap individu terhadap pelestarian lingkungan juga dapat mempengaruhi timbulnya kerusakan lingkungan.
2. Kesulitan Teknologi
Bagi masyarakat yang distribusi teknologinya belum merata seperti di Indonesia, banyak yang kesulitan menemukan teknologi ramah lingkungan. Sehingga masih banyak masyarakat yang tetap menggunakan teknologi yang ada meski dinilai tidak ramah lingkungan. Seperti penggunaan CFC atau Klorofluorokarbon sebagai bahan pendingin lemari es dan AC atau AC.
3. Rendahnya Sinergi Masyarakat
Lingkungan juga bisa disebabkan oleh tidak adanya kesamaan tujuan yang ingin dicapai oleh manusia. Hal ini akan berdampak pada berkurangnya aktivitas masyarakat atau inisiatif perbaikan lingkungan.
Saat ini kerusakan lingkungan mudah ditemukan di sekitar kita dan sudah memasuki fase darurat. Selain faktor alam seperti perubahan iklim, faktor manusia juga turut berperan dalam menyebabkan kerusakan alam.
Beberapa permasalahan lingkungan yang muncul antara lain meningkatnya permasalahan sampah, banjir, pencemaran sungai, kenaikan suhu bumi dan pencemaran udara.