Transformasi Pembelajaran Kurikulum Mandiri – Tahun ajaran baru 2022/2023 dimulai, 143.265 sekolah dari berbagai daerah di Indonesia telah mendaftar untuk mulai menerapkan kurikulum mandiri dalam kegiatan belajar mengajarnya. Untuk menghindari kesalahpahaman mengenai penerapan kurikulum mandiri, seperti adanya keluhan yang disampaikan kepada tim Pelaksana Kurikulum Mandiri Pusat bahwa satuan pendidikan harus atau wajib menerapkan kurikulum mandiri pada tahun ajaran 2022/2023; Satuan pendidikan yang menerapkan Kurikulum Mandiri diberikan bimbingan teknis berjenjang mulai dari pusat hingga daerah, kemudian hingga tingkat sekolah. Berbagai upaya telah dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, salah satunya dengan bersinergi dengan pemerintah daerah, untuk dapat melihat langsung implementasi Kurikulum Mandiri dan pemanfaatannya. Platform Merdeka Mengajar di satuan pendidikan.
Kurikulum Merdeka dilaksanakan dalam rangka mengembalikan pembelajaran melalui pembelajaran bermakna, menyenangkan dan relevan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan sehingga tercipta peserta didik Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Maha Esa, berakhlak mulia, bekerja sama dan mempunyai keberagaman global. (Dok: Rencana Strategis Direktorat Guru Pendidikan Dasar Tahun 2020-2024)
Salah satu cara untuk menciptakan pembelajaran bermakna dan berkualitas yang diharapkan dalam kurikulum mandiri adalah melalui pembelajaran yang berorientasi pada kebutuhan, kemampuan dan karakteristik setiap siswa.
Guru dapat menggunakan berbagai model pembelajaran agar pembelajaran bermakna, dan melibatkan siswa secara aktif sekaligus menumbuhkan minat siswa dalam belajar. Model pembelajaran tersebut antara lain model pembelajaran kooperatif window shopping, inkuiri, proyek belanja pengetahuan dengan melihat hasil kerja kelompok lain, serta pembelajaran di luar kelas, dan lain-lain. Model pembelajaran ini dilaksanakan dengan cara mengarahkan guru dan di sekolah mengemudi.
Teknologi dalam Proses Pembelajaran Diferensiasi
Teknologi secara umum diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memberikan kemudahan dalam banyak hal. Teknologi juga mempunyai dampak yang besar terhadap pendidikan. Kedua hal ini semakin tidak dapat dipisahkan karena perannya saling berhubungan.
Teknologi dapat dijadikan alat oleh pendidik untuk memperlancar proses pendidikan. Selain itu, siswa juga dapat menggali lebih banyak pengetahuan dan melakukan proses pembelajaran yang berbeda. Pembelajaran di kelas dapat lebih menyenangkan dengan menerapkan inovasi pembelajaran berbasis teknologi.
Di era digitalisasi saat ini, hampir seluruh akses informasi dan materi dapat ditemukan di dunia maya, baik mengakses halaman maupun aplikasi. Kemendikbud sangat menyadari kebutuhan saat ini, karena dengan memanfaatkan teknologi dapat menjangkau dan mendistribusikan kebijakan secara lebih luas, serta mengoptimalkan penerapan Kurikulum Mandiri melalui proses pembelajaran yang berdiferensiasi.
Transformasi Pembelajaran Kurikulum Mandiri
Tujuan penyelenggaraan pendidikan pada hakikatnya adalah mempersiapkan peserta didik secara utuh dalam memaknai kehidupan dan menyikapi tantangan hidup yang dihadapinya. Pembelajaran sebagai proses pendidikan inti harus dilaksanakan dengan memposisikan peserta didik sebagai pelaku kunci. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran dapat terlaksana dengan kesadaran, motivasi dan tujuan yang cukup dengan berpartisipasi secara aktif (Hardika, 2012).
Transformasi Pembelajaran merupakan proses pembelajaran yang mendekatkan siswa pada kenyataan, menyajikan pengetahuan secara kritis dan reflektif, kemudian memposisikan guru sebagai fasilitator untuk memimpin dan mendorong proses pembelajaran (Insiyah, 2018). Tujuan pembelajaran transformatif harus dipahami sebagai kembalinya misi awal pendidikan, yaitu membentuk pribadi seutuhnya. Tidak hanya untuk mengembangkan kapasitas kritis individu siswa dalam aspek kognitif, emosional dan spiritual, tetapi juga untuk menghubungkan mereka dengan kerangka sosial dan lingkungan di mana mereka memandang dirinya.